Topik 8
- Jelaskan godaan-godaan duniawi yang fenomenal dan bagaimana cara mengatasi setiap godaan bila godaan tersebut datang di hadapan Anda? (Bukan hanya berdoa n mendekatkan diri pada Tuhan , harus ada siasat untuk setiap godaan)
Jawab:
1.Godaan
Materi
Manusia ingin maju dan berkembang secara
material di dalam hidupnya. Salah satu indikator kesejahteraan manusia yaitu
akumulasi material. Kepemilikan materi merupakan satu daya pikat yang menguasai
hati setiap orang. Hasrat manusia untuk memiliki materi yang berlebih didorong
juga oleh sifat manusia yang tidak pernah puas. Berbagai cara dilakukan manusia
untuk mendapatkan banyak materi, baik dengan cara yang halal maupun dengan cara
yang tidak halal.
Dan
ketika godaan materi datang ke hidup saya, selain berdoa dan mendekatkan diri
pada Tuhan, saya menghadapinya dengan bertindak bijak rasional. Karena itu
membuat saya tidak tunduk terhadap nafsu duniawi(dalam hal ini materi). Selain
itu saya juga berpikir bahwa “masih banyak orang yang materinya jauh dibawah saya, kenapa saya
harus memaksakan diri akan materi itu, seharusnya saya bersyukur”.
2.Godaan Kuasa
Memegang
kekuasaan dan berkuasa atas orang lain adalah suatu kenikmatan, sehingga banyak
orang lain ingin memilikinya. Orang yang memiliki kekuasaan biasanya
menggunakan kekuasaan itu untuk menindas atau menekan orang lain.kekuasaan bisa
mendatangkan rasa tunduk, taat dan hormat dari orang lain yang ada dibawah
pengaruh kekuasaan itu sendiri.
Dan
ketika godaan kuasa datang ke hidup saya, selain berdoa dan mendekatkan diri
pada Tuhan, saya menghadapinya dengan Mendengarkan Hati nurani yang baik, dan
hati nurani saya mengatakan kepada saya bahwa kuasa hanyalah bersifat semu dan
sementara, sehingga saya bisa mengontrol diri akan godaan kuasa.
3.Godaan
Seks
Manusia
dibedakan sebagai pria dan wanita lengkap dengan organ genital yang membedakan
keduanya. Dengan alat kelamin yang dimilikinya manusia dapat menciptakan
rangsangan seksual demi kepuasan atau kesengangan badan. Keindahan seks manusia
ini seringkali disalahgunakan sehingga keindahan seks akhirnya tercemari.
Seharusnya seks dihayati sebagai karunia Tuhan yang indah bagi manusia dan
karena itu ia harus diekspresikan secara sadar, etis, dan tanggung jawab agar
tidak mendatangkan efek negatif bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dan
ketika godaan seks datang ke hidup saya, cara yang paling ampuh adalah meminta
pertolonga n Tuhan dengan doa agar bisa menawan hawa nafsu. Namun selain itu
saya juga percaya terhadap nilai-nilai Spiritual, yang salahsatunya adalah
Cinta. Saya yakin cinta yang sejati
tidak hanya berbentuk nafsu seks, karena seks bersifat fisik, sedangkan cinta
bersifat psikologis.
- Jelaskan hubungan pengendalian diri dengan semanga t solidaritas? (catatan: jelaskan pengendalian diri , jelaskan semangat solidaritas, jelaskan hubungannya)
Jawab:
Pengendalian
diri adalah usaha untuk menahan diriagar kita tidak terjatuh kedalam
godaan-godaan duniawi.
Menurut
saya Semangat solidaritas adalah keyakinan yang kuat akan ketetapan hati yang
mantap dan tekun untuk membaktikan diri pada kesejahteraan umum, yaitu pada
kebaikan semua orang dan setiap individu
Dan
hubungannya adalah jika kita tidak bisa menahan nafsu akan duniawi, kita tidak
akan pernah mendapatkan semangat solidaritas. Karena godaan materi bisa membuat
kita merusak alam lingkungan hidup dengan mengurasnya untuk kepentingan
egoistik kita. Godaan kuasa membuat kita melecehkan hargadiri sesama dengan
menyalahgunakan kekuasaan. Godaan seks membuat kita mengeksploitasi tubuh tanpa
cinta dengan menghancurkan hidup orang lain.
Maka
dari itu, jika kita bisa mengendalikan diri, kita akan menciptakan surga spiritual yang sangat baik untuk sesame dan
menumbuhkan sikap yang solider.
topik 9
- Apa yang Anda ketahui tentang beriman Teosentris dan Sosiologis? (catatan: jelaskan kedua hal tsb , disertai dengan contoh)
Jawab:
Beriman
secara Teosentris adalah beriman yang membuat hubungan kita dengan Tuhan dan
kepercayaan kita terhadap Tuhan sebagai indikator iman kita.
Contohnya
hubungan kita dengan Tuhan kita yang sering berbentuk doa.
Beriman
secara Sosiologis adalah beriman yang dikembangkan dalam hunungan kita dalam
dan antar umat beragama dengan prinsip keberimanan teosentris.
Contohnya
adalah hubungan kita dengan sesama manusia beragama, dalam bentuk memberi
pemahaman akan waktu ibadah.
- Jelaskan pemahaman kritis tentang iman!
Jawab:
Iman
dapat didefinisikan sebagai: “Iman adalah rasa percaya kepada Tuhan, baik itu
Firman-Nya, Kuasa-Nya, janji-Nya maupun kesanggupan-Nya untuk memenuhi setiap
janji-Nya“.
Iman
dapat tumbuh karena mendengarkan Firman TUHAN.
Iman
juga dapat tumbuh karena mendengarkan kesaksian-kesaksian orang lain dan bukti
bukti mengenai perbuatan ajaib, mujizat yang telah dilakukan oleh Tuhan.
Iman
juga dapat tumbuh melalui pengalaman-pengalaman pribadi dengan Tuhan.
- Apa usaha Anda untuk meningkatkan kwalitas iman?
Jawab:
Usaha
yang paling ampuh untuk meningkatkan iman adalah mendengarkan Firman Tuhan.
Bersyukur
akan segala sesuatu yang Tuhan beri kepada kita.
Topik 10 + Topik 11
1.
Bagaimana membangun
toleransi melalui dialog antar agama:
jelaskan prinsip-prinsip dan spiritualitas yang
perlu diperhatikan?
Jawab:
Cara
membangun toleransi melalui dialog antar agama ialah melakukan sharing dalam dialog untuk saling
membagikan informasi dan nilai-nilai yang dimiliki masing-masing, untuk
menghadapi masalah-masalah kemanusiaan. Dan dalam pelaksanaannya, ada beberapa
prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: (1) Penghayatan hidup yang didasarkan
pada ikatan relasi kasih antara manusia dengan Tuhan. (2) Perlu adanya
kesadaran diri manusia bahwa dirinya adalah ciptaan Tuhan. Lebih dari itu,
Cinta kasih Tuhan kepada manusia tercurah melimpah dalam seluruh ciptaan alam
semesta. (3) Manusia beriman sejati menyadari tanggung jawab yang mendesak untuk sesekali lagi
membangkitkan sikap mendengarkan suara alam beserta misterinya. (4) Spiritualitas yang menciptakan
hubungan antara Manusia dengan manusia
dan manusia dengan Tuhan. (5) Spiritualitas dialog membutuhkan sikap dasar hati
yang terbuka. (6) Spiritualitas yang bersifat transformatif.
2.
Jelaskan langkah-langkah
kongkrit dalam kerjasama antar umat beragama
Jawab:
Langkah-langkah
kongkrit dalam kerjasama antar umat beragama yaitu:
1.
Memperbaiki paradigma hidup
keagamaan.
Agama-agama , dengan kerjasama yang semakin
baik, harus mencari jalan agar pesan- pesan keselamatan itu dapat menjadi milik manusia dan menyemangati
hidupnya
2. Membela kaum lemah.
Membela kaum lemah disini artinya memihak
kepada mereka yang lemah dengan cara memberdayakan
mereka, sehingga dapat memperbaiki taraf
hidup mereka.
3. Menghadirkan suasana surga di Dunia ini.
Setiap
agama harus menunjukkan sikap bersahabat yang tulus, sebagai yang sama-sama
memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan pembaharuan di dunia ini.
4. Menjadi pelopor perbaikan akhlak.
Maksudnya
adalah setiap peribadi beriman hendaknya menjadi teladan bagi sesamanya, dan
bersama-sama memperbaiki akhlak antar bangsa sehingga tercipta keharmonisan
antar umat beragama.
5. Bekerjasama memberantas kejahatan dan
menebar kebaikan.
Kerjasama antar agama dapat diarahkan juga
dengan bijak untuk memberantas kejahatan diberbagai lingkungan hidup dan
agama-agama harus memasyarakatkan dan menebar kebaikan melalui kerjasama di
berbagai proyek kemanusiaan dan mempengaruhi sebanyak mungkin orang-orang untuk
berbuat baik.
3.
Bila dialog antar umat beragama
berjalan dengan baik maka apa yang akan dihasilkan?
Jawab:
Hasil
dari dialog antar umat beragama adalah :
(1)
Umat beragama mengalami penganyaan dimana iman peserta diperluas dengan
peluang untuk saling mendengarkan, menghalau segala praduga yang sudah
mengakar, memperlebar pengertian yang sempit.
(2)
Iman peserta dijernihkan berkat perjumpaan antar umat beriman untuk merevisi
asumsi, pandangan yang keliru antar umat beragama.
(3) Iman peserta diperdalam dengan saling
mengenal dan menghargai berdasarkan landasan kebenaran dan keadilan tanpa
terpengaruh oleh sikap dan perilaku kelompok ekstrim.
4.
Jelaskan model-model dialog
yang dapat dilakukan dalam membangun toleransi
beragama?
Jawab:
(1)
Membuat pengelompokan. Yang dibagi menjadi 3 oleh Paul F. Knitter dalam bukunya
“Satu Bumi Banyak Agama”.
(2)
Melakukan dialog bertingkat. Dalam buku Wacana
Buddha Dharma dinyatakan bahwa ada beberapa bentuk diaog, tetapi tidak
setiap dialog itu cocok untuk setiap orang dalam setiap kesempatan.
(3)
Menghargai perbedaan Interpretasi teks suci. Model yang mengengahkan beberapa
sikap yang perlu dipegang dalam melakukan dialog seputar perbedaan pemahaman dan interpretasi
atas teks-teks suci.
5.
Jelaskan hubungan antara
kerjasama antar umat
beragama dengan mencegah terjadinya konflik (buat
analisa yang jelas)
Jawab:
Salah
satu dari hasil kerjasama antarumat beragama adalah Moral umat agama akan menjadi
lebih baik. Dan karena ada aksi bersama dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang ada, maka semakin tipis pula kemungkinan
akan terjadinya konflik. Setipa agama akan saling berbagi pengalaman dalam menyelesaikan masalah.
Topik 12 + Topik 13
- Jelaskan makna spiritualitas dari bekerja!
Jawab:
Makna
dari spiritualitas kerja adalah menyatukan perbedaan, menciptakan
keharmonisan, memunculkan kebersatuan
diberbagai unsur dalam praksis kehidupan sehari-hari manusia yang sering kali
terasa sulit untuk didamaikan. Spiritualitas kerja merupakan gagasan
intergratif yang menyatukan dimensi spiritual
dan dimensi fisik manusia dalam satu kesatuan hubunngan atau korelasi ideal tak terpisahkan untuk
mengembangkan manusia menjadi pribadi yang bekerja secara spiritual.
- Jelaskan bahwa kerja merupakan partisipasi dalam karya penciptaan?
Jawab
:
Semua
agama melalui tulisan dalam kita suci masing-masing menyatakan secara jelas bahwa alam semesta
dan dunia ini adalah ciptaan Tuhan. Dan
setiap agama memiliki pemahaman dan keyakinan bahwa Manusia diberi Tugas dan
Tanggung jawab tatanan dunia agar berkembang sesuai kehendak Tuhan sang
Pencipta. Dengan bekerja, sebenarnya manusia turut membangun dan mengembangkan
dunia bersama Tuhan.
- Jelaskan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam bekerja!
Jawab:
a)
Faktor Sistem Nilai.
Dalam bekerja, orang-orang cenderung bertindak berdasarkan nilai nilai dasar yang
diyakini dan di anut. Hal ini terkait
dalam masalah sistem nilai. Sistem nilai yang dianut akan terlihat dari sikap yang tercermin dari perilaku
seseorang.
b)
Faktor Lingkungan.
Lingkungan
merupakan salah satu pembentuk karakter seseorang. Karakter itu akan tercermin
dikehidupan sehari-harinya, termasuk dalam pelaksanaan kerja.
- Bagaimana makna kemandirian dan keberanian moral dalam dunia kerja ?
Jawab
:
Makna
kemandirian dalam dunia kerja adalah kemampuan kita untuk menjalani segala
pekerjaan kita dengan segala apa yang kita punya tanpa banyak meminta dan
menerima bantuan orang lain. Dan keberanian moral, maknanya adalah keberanian hati
kecil kita, semangat kita dalam bekerja yang didorong oleh moral kita.
- Menurut Gregory F.A. Pierce ada 10 cara agar kerja bersifat rohani, berikan penjelasa setiap cara!
Jawab:
1
: Meletakkan barang-barang "suci" di sekeliling anda.
Membuat kita tetap ingat akan Tuhan dengan
adanya barang-barang “suci” didekat kita.
2
: hidup dengan menerima sifat tidak sempurna
Dengan menerima sifat tidak sempurna, kita
lebih terbuka ke dunia, dan mengatakan pada
diri sendiri bahwa satu-satunya yang sempurna adalah Tuhan
3
: Menjamin mutu
Menjamin
mutu artinya memberikan yang terbaik saat bekerja seperti mempersembahkan yang
terbaik kepada Tuhan.
4
: Mengucapkan terima kasih dan selamat.
Ucapan
Terima kasih dan selamat merupakan satu langkah komunikasi yang bersifat
positif saat bekerja.
5
: Membangun dukungan dan persaudaraan.
Dukungan
sangat diperlukan dalam pekerjaan, sehingga muncuk semangat untuk bekerja
dengat sifat rohani, begitu juga dengan persaudaraan.
6
: Memperlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan.
Maksudnya
kita menganggap orang lain itu adalah kita, sehingga kita memperlakukan nya
dengan baik.
7
: Memutuskan apa yang "cukup" dan berpegang teguh pada keputusan anda.
Maksudnya kita mengambil keputusan harus bijak dalam
hal bekerja, dan harus berpegang teguh
terhadap keputusan yang kita buat.
8
: Menyeimbangkan berbagai tanggung jawab.
Semua
orang dalam pekerjaan masing-masing pasti memiliki tanggung jawab, dan kita
dalam hal bekerja harus menyeimbangkannya agar pekerjaan kita bersifat rohani.
9
: Bekerja untuk membuat "sistem" berjalan dengan baik.
Maksudnya
kita bekerja untuk membuat semua proses dalam pekerjaan berjalan dengan baik.
10
: Terus-menerus mengembangkan pribadi dan profesi
Kita
terus-menerus membuat pekerjaan sebagai sarana untuk mengembangkan kepribadian
kita.
Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar