Minggu, 03 Februari 2013

"(Bida)dari Perjalanan"


Sekitar jam 7 pagi, aku dan kakakku hendak pergi ke bandara. Padahal hanya aku saja yang akan terbang ke jakarta, tapi kakakku ikut mengantar aku sampai ke bandara di medan. Maklumlah, aku kan anak rumahan, jalan ke bandara aja aku gak tau, bahkan angkot yang jurusan ke bandara aja aku gak tau. Tapi ya sudah lah, tak perlu dibicarakan. Ini adalah kali pertama aku akan merasakan bagaimana yang namanya penerbangan. Sesampai di bandara, aku sedikit terpanah melihat beberapa spanduk yang menyerukan agar PT.GARUDA INDONESIA lebih profesional untuk bekerja. Karena waktu itu PT. GARUDA INDONESIA memang sedang mendapat masalah, dimana mogok kerja dari beberapa pilot karena pembayaran gaji yang kurang lancar. 

Saat membaca spanduk itu, aku sudah sedikit negatif thinking akan penerbanganku ini. Kan lebih bagus negatif thinking daripada positif hamil. Loh, ceritanya malah ngawur, lupakan. toh Spanduk itu juga gak akan bisa menghalangi atau membatalkan niatku untuk liburan ke jakarta. Tapi tunggu dulu, apakah kalian sudah tau tujuanku pergi ke jakarta? Tujuanku hanyalah untuk liburan dan melepas semua kerinduan dengan abangku yang sudah kurang lebih 8 tahun tidak berjumpa. 
Sesampai dibandara, kakakku menyuruh aku duduk untuk menunggunya sebentar, kemudian dia masuk ke ruangan yang ada penjaganya. Mungkin mau check in atau apalah. 
Menunggu kakakku check in, Setelah cukup lama menunggu, aku kemudian hendak membeli beberapa snack. Saat itu aku memberi uang lima puluh ribu satu lembar, sedangkan beberapa snack yang kuambil hanya empat puluh sembilan ribu, jadi sisa seribu. Tapi penjual tidak punya uang seribuan, dan kebetulan disampingku ada seorang cewek yang juga lagi beli, cantik, putih, rambutnya ikal terurai, saat itu terlihat bak bidadari.

Cewek itu malah kurang uang seribu, jadi karena penjual nya sama, trus aku punya inisiatif memberikan uang kembalianku untuknya, sekalian nambah pahala, dan sekalian berharap dapat ucapan terima kasih dari nya. Melihat dia merogo-rogo tas nya, aku langsung berkata “ eh mbak,,, ini tadi saya ada kembalian seribu tapi belum dikembalikan, mbak pake aja, toh mbak gak ada uang seribuan kan... “ dari raut mukanya sepertinya dia lagi berpikir, antara menerima tawaranku atau tidak. Ternyata dia menerimanya, dengan garis senyumannya yang super duper manis, dia berkata “ oh, yaudah, thanks ya! “. Paras wajah cantiknya sampai-samai membuatku sedikit terheran-heran. Aku rasanya ingin sekali menjulurkan tanganku dan memperkenalkan namaku. 
Kemudian aku duduk kembali sambil menunggu kakakku. Kemudian, wooww,,,,tampaknya dewi fortuna memberiku sedikit keberuntungan. cewek yang tadi duduk disampingku. Kami duduk berjarak kurang dari satu meter. Amazing banget....dan lebih asyiknya lagi cewek itu melempar senyum manisnya padaku. Aku tidak membalas senyumannya walaupun dalam hatiku sudah sangat senang.

Cewek cakep itu duduk-duduk disampingku sambil mainin hp, kalo gak salah waktu itu hp nya blackberry, mungkin dia lagi BBM-an. Pikir-pikir, mana ada cewek mau kenalan duluan, trus aku hendak mau menyapanya, eh, kakakku tiba-tiba nongol. Dia langsung memberiku dua lembar kertas untuk penunjuk tempat sit ku, kemudian memelukku sebagai mana orang mau berpisah.
Dan tanpa kusadari, cewek yang tadi disampingku sudah tak nampak lagi batang hidungnya, alias sudah pergi. Lalu, perlahan aku menuju ruang tunggu, aku masuki ruang tunggu, aku menoleh ke belakang, dan kulihat kakakku melambaikan tangannya. Aku sedikit gugup. Aku langsung mencari lorong yang satu pesawat denganku. Sudah ketemu, dan aku langsung duduk menunggu pesawatnya. Aku melihat-lihat dua lembar kertas yang ada padaku, kubaca penerbangannya pukul 09.45, dan jam sudah menunjukkan pukul 09.15. selagi menunggu,aku makan sedikit cemilan yang kubeli tadi. Dan lagi-lagi cewek cantik bak bidadari itu nongol didepanku. Kali ini agak beda, karena dia ternyata dengan ibunya. Tak satu kata pun terucap saat itu. Aku hanya berani curi-curi pandang padanya.
Waktu menunjukkan pukul 09.45, tetapi kami belum bisa berangkat, dan ternyata prasangka buruk saya tadi benar, kalau penerbangan di cancel 2 jam. “Iiiuuuuhhhh... “ terdengar suara cewek itu mendengar pengumuman itu. Muncul penilaian lain di benakku tentang cewek yang sat ini, sepertinya dia “anak layangan” atau kerap disapa “Alay”. Tak terasa, sambil memperhatikan cewek itu, waktu pun menunjukkan pukul 11.30, dan hampir saatnya aku berangkat. 

Entah kenapa mataku selalu tertuju pada cewek yang satu ini, padahal banyak loh cewek yang ada diruang tunggu itu. Dia tidak mengetahui bahwa aku terus memperhatikannya karea tempat duduknya disebelah kanan dari dua tempat duduk didepanku. Mataku tetap tertuju padanya sampai pengumuman kembali berbunyi bahwa penerbangan kembali di cancel hingga pukul 13.30. mendengar pengumuman itu pun kami yang satu pesawat menjadi ribut, tak terkecuali cewek cantik tadi. “apa apa-an ini?? udah ditunda 2 jam pun, ini mau ditunda lagi??” ibu dari cewek itu bekata. “entah nih ma, mau sampai jam berapa kita nanti ma??” saut si cewek. Mendengar mereka berdua ngomel-ngomel tak menentu, aku langsung mendekati mereka, duduk, dan memotong percakapan mereka. “loh, emangnya ibu gak tau issue yang menyebar bahwa pesawat kita ini bakalan ditunda penerbangannya??” tanyaku. “iya sih dek, tapi kan kemungkinannya gak separah ini??” saut ibu itu dengan raut wajah yang merengut. “ya sudah lah bu, apa boleh buat, sabar aja lah kita bu!” kataku. “adek mau ke jakarta juga?? Mau ngapain nih? Kuliah atau gimana?” tanya ibu itu dengan ramah. “iiyyaa bu, saya memang mau ke jakarta juga bu, tapi saya masih anak sekolah bu, dan saya hanya pingin liburan aja kog bu.” Sautku dengan suasana seperti sudah akrab. “ohh masih sekolah...kelas berapa? Sekolah dimana?” ibu itu kembali bertanya. “kelas 2 SMA bu, sekolah saya di pakam sana bu.” Jawabku. “ohh, sama lah dengan anak ibu ini, dia juga kelas 2 SMA.” Kata ibu itu sambil merangkul anak gadisnya itu. Dan cewek itu pun melempar senyuman padaku. “ohh...” sautku Sembari membalas senyumannya. 

dan sambil menatapnya, mataku tertuju pada kalung yang menggantung dilehernya. Itu kalung berbentuk salib. Muncul dibenakku tentang cewek ini bahwa cewek ini kalau gak kristen, pasti khatolik. Rasa kagumku pada cewek ini semakin menjadi-jadi walaupun aku belum tau gimana dalamnya. Bukan “dalaman nya ya”.
Beberapa saat kemudian, kami sudah tak berbincang-bincang lagi, hanya menunggu penerbangan kami dengan raut wajah ngantuk dan bosan. Tak lama waktu berlalu, aku melihat beberapa pria tegap berjalan mendatangi lorong ruang tunggu yang satu pesawat denganku. Mereka membawa puluhan nasi kotak. 

Dan ternyata nasi kotak itu gratis untuk kami yang penerbangannya ditunda. “Lumayalah, dari pada makan jajanan terus, dari tadi keg dikasi nih nasi” dalam hatiku aku berkata. Tapi aku cewek itu hanya melamun, dia tidak makan, trus, aku samperin deh, “ehh,,,makan mbak,,,,malah melamun,,,”... Dia tak mengatakan sepatah katapun kepadaku selain tersenyum. Kalo dipikir-pikir, nih cewek murah banget senyumnya...

bersambung....