Sabtu, 28 Juni 2014

Tugas Individu CB : Spiritual Development (Topik 8 s.d. 13)


Topik 8

  1.  Jelaskan godaan-godaan duniawi yang fenomenal dan bagaimana cara mengatasi setiap godaan bila godaan tersebut datang di hadapan Anda?  (Bukan hanya berdoa  n mendekatkan diri pada Tuhan , harus ada siasat untuk setiap godaan)
Jawab:
1.Godaan Materi
     Manusia ingin maju dan berkembang secara material di dalam hidupnya. Salah satu indikator kesejahteraan manusia yaitu akumulasi material. Kepemilikan materi merupakan satu daya pikat yang menguasai hati setiap orang. Hasrat manusia untuk memiliki materi yang berlebih didorong juga oleh sifat manusia yang tidak pernah puas. Berbagai cara dilakukan manusia untuk mendapatkan banyak materi, baik dengan cara yang halal maupun dengan cara yang tidak halal.
Dan ketika godaan materi datang ke hidup saya, selain berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan, saya menghadapinya dengan bertindak bijak rasional. Karena itu membuat saya tidak tunduk terhadap nafsu duniawi(dalam hal ini materi). Selain itu saya juga berpikir bahwa “masih banyak orang yang  materinya jauh dibawah saya, kenapa saya harus memaksakan diri akan materi itu, seharusnya saya bersyukur”.
 2.Godaan Kuasa
Memegang kekuasaan dan berkuasa atas orang lain adalah suatu kenikmatan, sehingga banyak orang lain ingin memilikinya. Orang yang memiliki kekuasaan biasanya menggunakan kekuasaan itu untuk menindas atau menekan orang lain.kekuasaan bisa mendatangkan rasa tunduk, taat dan hormat dari orang lain yang ada dibawah pengaruh kekuasaan itu sendiri.
Dan ketika godaan kuasa datang ke hidup saya, selain berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan, saya menghadapinya dengan Mendengarkan Hati nurani yang baik, dan hati nurani saya mengatakan kepada saya bahwa kuasa hanyalah bersifat semu dan sementara, sehingga saya bisa mengontrol diri akan godaan kuasa.
3.Godaan Seks
Manusia dibedakan sebagai pria dan wanita lengkap dengan organ genital yang membedakan keduanya. Dengan alat kelamin yang dimilikinya manusia dapat menciptakan rangsangan seksual demi kepuasan atau kesengangan badan. Keindahan seks manusia ini seringkali disalahgunakan sehingga keindahan seks akhirnya tercemari. Seharusnya seks dihayati sebagai karunia Tuhan yang indah bagi manusia dan karena itu ia harus diekspresikan secara sadar, etis, dan tanggung jawab agar tidak mendatangkan efek negatif bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dan ketika godaan seks datang ke hidup saya, cara yang paling ampuh adalah meminta pertolonga n Tuhan dengan doa agar bisa menawan hawa nafsu. Namun selain itu saya juga percaya terhadap nilai-nilai Spiritual, yang salahsatunya adalah Cinta.  Saya yakin cinta yang sejati tidak hanya berbentuk nafsu seks, karena seks bersifat fisik, sedangkan cinta bersifat psikologis.

  1.  Jelaskan hubungan  pengendalian diri dengan  semanga t solidaritas? (catatan:  jelaskan pengendalian diri , jelaskan semangat solidaritas, jelaskan hubungannya)
Jawab:
Pengendalian diri adalah usaha untuk menahan diriagar kita tidak terjatuh kedalam godaan-godaan duniawi.
Menurut saya Semangat solidaritas adalah keyakinan yang kuat akan ketetapan hati yang mantap dan tekun untuk membaktikan diri pada kesejahteraan umum, yaitu pada kebaikan semua orang dan setiap individu
Dan hubungannya adalah jika kita tidak bisa menahan nafsu akan duniawi, kita tidak akan pernah mendapatkan semangat solidaritas. Karena godaan materi bisa membuat kita merusak alam lingkungan hidup dengan mengurasnya untuk kepentingan egoistik kita. Godaan kuasa membuat kita melecehkan hargadiri sesama dengan menyalahgunakan kekuasaan. Godaan seks membuat kita mengeksploitasi tubuh tanpa cinta dengan menghancurkan hidup orang lain.
Maka dari itu, jika kita bisa mengendalikan diri, kita akan menciptakan surga  spiritual yang sangat baik untuk sesame dan menumbuhkan sikap yang solider.
topik 9
  1. Apa yang Anda ketahui  tentang  beriman  Teosentris dan Sosiologis? (catatan: jelaskan kedua hal tsb , disertai dengan contoh)
Jawab:
Beriman secara Teosentris adalah beriman yang membuat hubungan kita dengan Tuhan dan kepercayaan kita terhadap Tuhan sebagai indikator iman kita.
Contohnya hubungan kita dengan Tuhan kita yang sering berbentuk doa.
Beriman secara Sosiologis adalah beriman yang dikembangkan dalam hunungan kita dalam dan antar umat beragama dengan prinsip keberimanan teosentris.
Contohnya adalah hubungan kita dengan sesama manusia beragama, dalam bentuk memberi pemahaman akan waktu ibadah.
  1. Jelaskan pemahaman kritis tentang iman!
Jawab:
Iman dapat didefinisikan sebagai: “Iman adalah rasa percaya kepada Tuhan, baik itu Firman-Nya, Kuasa-Nya, janji-Nya maupun kesanggupan-Nya untuk memenuhi setiap janji-Nya“.
Iman dapat tumbuh karena mendengarkan Firman TUHAN.
Iman juga dapat tumbuh karena mendengarkan kesaksian-kesaksian orang lain dan bukti bukti mengenai perbuatan ajaib, mujizat yang telah dilakukan oleh Tuhan.
Iman juga dapat tumbuh melalui pengalaman-pengalaman pribadi dengan Tuhan.
  1. Apa usaha Anda untuk meningkatkan kwalitas iman?
Jawab:
Usaha yang paling ampuh untuk meningkatkan iman adalah mendengarkan Firman Tuhan.
Bersyukur akan segala sesuatu yang Tuhan beri kepada kita.

Topik 10 +  Topik 11                     

1.       Bagaimana membangun toleransi  melalui dialog antar agama: jelaskan  prinsip-prinsip  dan spiritualitas  yang  perlu diperhatikan?
Jawab:
Cara membangun toleransi melalui dialog antar agama ialah melakukan sharing dalam dialog untuk saling membagikan informasi dan nilai-nilai yang dimiliki masing-masing, untuk menghadapi masalah-masalah kemanusiaan. Dan dalam pelaksanaannya, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: (1) Penghayatan hidup yang didasarkan pada ikatan relasi kasih antara manusia dengan Tuhan. (2) Perlu adanya kesadaran diri manusia bahwa dirinya adalah ciptaan Tuhan. Lebih dari itu, Cinta kasih Tuhan kepada manusia tercurah melimpah dalam seluruh ciptaan alam semesta. (3) Manusia beriman sejati menyadari tanggung jawab  yang mendesak untuk sesekali lagi membangkitkan sikap mendengarkan suara alam beserta misterinya.  (4) Spiritualitas yang menciptakan hubungan  antara Manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan. (5) Spiritualitas dialog membutuhkan sikap dasar hati yang terbuka. (6) Spiritualitas yang bersifat transformatif.
2.       Jelaskan langkah-langkah kongkrit dalam kerjasama antar umat beragama
Jawab:
Langkah-langkah kongkrit dalam kerjasama antar umat beragama yaitu:
1.       Memperbaiki paradigma hidup keagamaan.
 Agama-agama , dengan kerjasama yang semakin baik, harus mencari jalan agar pesan- pesan keselamatan itu  dapat menjadi milik manusia dan menyemangati hidupnya
2.   Membela kaum lemah.
 Membela kaum lemah disini artinya memihak kepada mereka yang lemah dengan cara   memberdayakan mereka, sehingga dapat  memperbaiki taraf hidup mereka.
3.   Menghadirkan suasana surga di Dunia ini.
Setiap agama harus menunjukkan sikap bersahabat yang tulus, sebagai yang sama-sama memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan pembaharuan di dunia ini.
4.   Menjadi pelopor perbaikan akhlak.
Maksudnya adalah setiap peribadi beriman hendaknya menjadi teladan bagi sesamanya, dan bersama-sama memperbaiki akhlak antar bangsa sehingga tercipta keharmonisan antar umat beragama.
5.   Bekerjasama memberantas kejahatan dan menebar kebaikan.
 Kerjasama antar agama dapat diarahkan juga dengan bijak untuk memberantas kejahatan      diberbagai lingkungan hidup dan agama-agama harus memasyarakatkan dan menebar kebaikan melalui kerjasama di berbagai proyek kemanusiaan dan mempengaruhi sebanyak mungkin orang-orang untuk berbuat baik.



3.       Bila dialog antar umat beragama berjalan dengan baik maka apa yang akan dihasilkan?
Jawab:
Hasil dari dialog antar umat beragama adalah :
 (1)  Umat beragama mengalami penganyaan dimana iman peserta diperluas dengan peluang untuk saling mendengarkan, menghalau segala praduga yang sudah mengakar, memperlebar pengertian yang sempit.
(2) Iman peserta dijernihkan berkat perjumpaan antar umat beriman untuk merevisi asumsi, pandangan yang keliru antar umat beragama.
(3)  Iman peserta diperdalam dengan saling mengenal dan menghargai berdasarkan landasan kebenaran dan keadilan tanpa terpengaruh oleh sikap dan perilaku kelompok ekstrim.
4.       Jelaskan model-model dialog yang dapat dilakukan dalam membangun toleransi  beragama?
Jawab:
(1) Membuat pengelompokan. Yang dibagi menjadi 3 oleh Paul F. Knitter dalam bukunya “Satu Bumi Banyak Agama”.
(2) Melakukan dialog bertingkat. Dalam buku Wacana Buddha Dharma dinyatakan bahwa ada beberapa bentuk diaog, tetapi tidak setiap dialog itu cocok untuk setiap orang dalam setiap kesempatan.
(3) Menghargai perbedaan Interpretasi teks suci. Model yang mengengahkan beberapa sikap yang perlu dipegang dalam melakukan dialog  seputar perbedaan pemahaman dan interpretasi atas teks-teks suci.
5.       Jelaskan hubungan  antara  kerjasama  antar   umat   beragama  dengan   mencegah terjadinya  konflik (buat  analisa yang jelas)
Jawab:
Salah satu dari hasil kerjasama antarumat beragama adalah Moral umat agama akan menjadi lebih baik. Dan karena ada aksi bersama dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada, maka semakin tipis pula kemungkinan  akan terjadinya konflik. Setipa agama akan saling berbagi pengalaman  dalam menyelesaikan masalah.
Topik 12 +  Topik 13

  1. Jelaskan  makna  spiritualitas dari bekerja!
Jawab:
Makna dari spiritualitas kerja adalah menyatukan perbedaan, menciptakan keharmonisan,  memunculkan kebersatuan diberbagai unsur dalam praksis kehidupan sehari-hari manusia yang sering kali terasa sulit untuk didamaikan. Spiritualitas kerja merupakan gagasan intergratif yang menyatukan dimensi spiritual  dan dimensi fisik manusia dalam satu kesatuan hubunngan  atau korelasi ideal tak terpisahkan untuk mengembangkan manusia menjadi pribadi yang bekerja secara spiritual.
  1. Jelaskan bahwa  kerja  merupakan partisipasi dalam karya penciptaan?
Jawab :
Semua agama melalui tulisan dalam kita suci masing-masing  menyatakan secara jelas bahwa alam semesta dan dunia ini adalah ciptaan Tuhan.  Dan setiap agama memiliki pemahaman dan keyakinan bahwa Manusia diberi Tugas dan Tanggung jawab tatanan dunia agar berkembang sesuai kehendak Tuhan sang Pencipta. Dengan bekerja, sebenarnya manusia turut membangun dan mengembangkan dunia  bersama Tuhan.
  1. Jelaskan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam  bekerja!
Jawab:
a) Faktor Sistem Nilai.
 Dalam bekerja, orang-orang cenderung  bertindak berdasarkan nilai nilai dasar yang diyakini  dan di anut. Hal ini terkait dalam masalah sistem nilai. Sistem nilai yang dianut akan terlihat  dari sikap yang tercermin dari perilaku seseorang.
b) Faktor Lingkungan.
Lingkungan merupakan salah satu pembentuk karakter seseorang. Karakter itu akan tercermin dikehidupan sehari-harinya, termasuk dalam pelaksanaan kerja.
  1. Bagaimana makna kemandirian dan keberanian moral  dalam dunia  kerja  ?
Jawab :
Makna kemandirian dalam dunia kerja adalah kemampuan kita untuk menjalani segala pekerjaan kita dengan segala apa yang kita punya tanpa banyak meminta dan menerima bantuan orang lain. Dan keberanian moral, maknanya adalah keberanian hati kecil kita, semangat kita dalam bekerja yang didorong oleh moral kita.




  1. Menurut Gregory  F.A. Pierce  ada 10 cara agar kerja bersifat rohani, berikan penjelasa setiap cara!
Jawab:
1 : Meletakkan barang-barang "suci" di sekeliling anda.
     Membuat kita tetap ingat akan Tuhan dengan adanya barang-barang “suci” didekat kita.
2 : hidup dengan menerima sifat tidak sempurna
 Dengan menerima sifat tidak sempurna, kita lebih terbuka ke dunia, dan mengatakan pada   diri sendiri bahwa satu-satunya yang sempurna adalah Tuhan
3 : Menjamin mutu
Menjamin mutu artinya memberikan yang terbaik saat bekerja seperti mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan.
4 : Mengucapkan terima kasih dan selamat.
Ucapan Terima kasih dan selamat merupakan satu langkah komunikasi yang bersifat positif saat bekerja.
5 : Membangun dukungan dan persaudaraan.
Dukungan sangat diperlukan dalam pekerjaan, sehingga muncuk semangat untuk bekerja dengat sifat rohani, begitu juga dengan persaudaraan.
6 : Memperlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan.
Maksudnya kita menganggap orang lain itu adalah kita, sehingga kita memperlakukan nya dengan baik.
7 : Memutuskan apa yang "cukup" dan berpegang teguh pada keputusan anda.
Maksudnya  kita mengambil keputusan harus bijak dalam hal bekerja, dan harus berpegang teguh  terhadap keputusan yang kita buat.
8 : Menyeimbangkan berbagai tanggung jawab.
Semua orang dalam pekerjaan masing-masing pasti memiliki tanggung jawab, dan kita dalam hal bekerja harus menyeimbangkannya agar pekerjaan kita bersifat rohani.
9 : Bekerja untuk membuat "sistem" berjalan dengan baik.
Maksudnya kita bekerja untuk membuat semua proses dalam pekerjaan berjalan dengan baik.
10 : Terus-menerus mengembangkan pribadi dan profesi
Kita terus-menerus membuat pekerjaan sebagai sarana untuk mengembangkan kepribadian kita.


Terima Kasih.

Jumat, 20 Juni 2014

Contoh Codingan Faktorial, Fibonanci & Biner Calculating C++


#include<iostream>

using namespace std;

class Bilangan
{
private:
long angka;
long hasil;
public:
//Bilangan(int hasil){hasil = 0;}

void setAngka(long angka)
{
this->angka = angka;
}

friend long getAngka(Bilangan &obj)
{
return obj.angka;
}

long getHasil() const{return hasil;}

void biner(int angka )
{
if(angka == 0)cout << "0 ";
else
{
biner(angka/2);
cout << angka%2 << " ";
}
}

int fibonacci(long angka);

~Bilangan(){}
};

int Bilangan::fibonacci(long angka)
{
if(angka == 0 || angka == 1)return angka;
else return fibonacci(angka - 1) + fibonacci(angka - 2);
}

inline long long int faktorial(Bilangan &obj)
{
long long temp=1;
for(int i = 1;i <= getAngka(obj);i++)
{
//cout << temp << endl;
temp *= i;
}

return temp;
}



void clear()
{
for(int i=0;i<25;i++)cout<<endl;
}

void menu()
{
cout << "Factorial, Fibonacci, and Biner Calculation" << endl
<< "===========================================" << endl << endl ;

cout << "1. Factorial" << endl;
cout << "2. Fibonacci" << endl;
cout << "3. Binary Number" << endl;
cout << "4. Exit" << endl;
}

void main()
{
Bilangan obj;
//cont object , atribut dr object tidak dapat dirubah
const Bilangan b;

int opt;
long long angka;

do
{
opt = 0;

clear();
menu();

do
{
cout << "Choose: ";
cin >> opt;cin.clear();cin.sync();
}while(opt < 1 || opt >4);

switch(opt)
{
case 1:
clear();
do
{
cout << "Input the number[1-20]: ";
cin >> angka;cin.clear();cin.sync();
}while(angka < 1|| angka > 20);

obj.setAngka(angka);


cout << endl << "The Result of Factorial " << getAngka(obj) << " : " << endl;
cout << faktorial(obj) << " ";
cin.get();
break;
case 2:
clear();
do
{
cout << "Input the number[1-20]: ";
cin >> angka;cin.clear();cin.sync();
}while(angka < 1|| angka > 20);

obj.setAngka(angka);


cout << endl << "The Result of Fibonacci " << getAngka(obj) << " : " << endl;
for(int i = 0;i< getAngka(obj);i++)
cout << obj.fibonacci(i) << " ";
cin.get();
break;
case 3:
clear();
do
{
cout << "Input the number[1-100]: ";
cin >> angka;cin.clear();cin.sync();
}while(angka < 1|| angka > 100);

obj.setAngka(angka);

cout << endl << "The Result of Binary Number " << getAngka(obj) << " : " << endl;
obj.biner(getAngka(obj));
cin.get();
break;
case 4:
clear();
cout << endl << endl << " Thank you and have a nice day.. ^^" << endl;
break;
}

}while(opt != 4);

cin.get();
}

Codingan program Mini Console Harvestmoon C++


#include<iostream>

using namespace std;

class Harvest{
private:
int energy, happiness;
public:

Harvest(){
this->energy = 100;
this->happiness = 100;
}
//copy constructor
Harvest(Harvest &obj){
this->energy = obj.getEnergy();
this->happiness = obj.getHappiness();
}

void setEnergy(int energy)
{
this->energy = energy;
}

int getEnergy()
{
return energy;
}

void setHappiness(int happiness)
{
this->happiness = happiness;
}

int getHappiness()
{
return happiness;
}

void status()
{
cout << "Energy : "<< this -> energy << endl;
cout << "Happiness : " << this->happiness << endl << endl;
}

void status(Harvest obj)
{
cout << "Energy : "<< obj.getEnergy() << endl;
cout << "Happiness : " << obj.getHappiness() << endl << endl;
}

//destructor
~Harvest(){}
};


void clear(){for(int i = 0;i< 25; i++)cout << endl;}
void menu()
{
cout << "Mini Console Harvestmoon" << endl;
cout << "==================" << endl;
cout << "1. Male" << endl;
cout << "2. Female" << endl;
cout << "3. Exit" << endl;
}

void choose(Harvest &obj){
int opt=0, temp=0, flag=0;
char name[100];

obj.setEnergy(100);
obj.setHappiness(100);

clear();
do
{
cout << "Insert the character name [3..20 characters]: ";
cin.getline(name,100);cin.clear();cin.sync();
}while(strlen(name) < 3 || strlen(name) > 20);
do
{
clear();
opt = 0;
flag = 0;

cout << endl << endl << "Welcome, " << name << endl;

obj.status(obj);
cout << "1. Socialize" << endl;
cout << "2. Harvest" << endl;
cout << "3. Rest" << endl;
cout << "4. Return to main menu" << endl;
do
{
cout << "Choose: ";
cin >> opt;
cin.clear();
cin.sync();
}while(opt < 1 || opt > 4);

clear();
switch(opt)
{
case 1:
if(obj.getEnergy() <= 0)
{
cout << "You don't have enough energy... You need to rest for a while..." << endl;
}
else
{
cout << "Meet neighbors";
do
{
for(int i = 0;i< 100000000;i++);cout << ".";
flag++;
}while(flag < 5);
obj.setEnergy(obj.getEnergy() - 10);
obj.setHappiness(obj.getHappiness() + 20);
if(obj.getHappiness() >= 100)cout << endl << "Happiness is full";
else cout << endl << "Happiness increase 20 points";

cout << " and energy decrease 10 points" << endl;
}
cin.get();
break;
case 2:
if(obj.getEnergy() <= 0)
{
cout << "You don't have enough energy... You need to rest for a while..." << endl;
}
else if(obj.getHappiness() <= 0)
{
cout << "You don't have enough happiness... You need to meet your neighbour..." << endl;
}
else
{
cout << "Harvesting the farm";
do
{
for(int i = 0;i< 100000000;i++);cout << ".";
flag ++;
}while(flag < 5);
obj.setEnergy(obj.getEnergy() - 10);
obj.setHappiness(obj.getHappiness() - 10);

cout << endl << "Happiness decrease 10 points and energy decrease 10 points" << endl;
}
cin.get();
break;
case 3:
if(obj.getEnergy() >= 100)
{
cout << "You don't need to rest again..." << endl;
}
else
{
cout << "Resting";
do
{
for(int i = 0;i< 100000000;i++);cout << ".";
flag ++;
}while(flag < 5);
obj.setEnergy(obj.getEnergy() + 20);
if(obj.getEnergy() >= 100)cout << endl << "Your energy has been full" << endl;
else
cout << endl << "Energy increase 20 points" << endl;
}
cin.get();
break;
}

if(obj.getEnergy() > 100)obj.setEnergy(100);
if(obj.getHappiness() > 100)obj.setHappiness(100);
if(obj.getEnergy() < 0)obj.setEnergy(0);
if(obj.getHappiness() < 0)obj.setHappiness(0);

}while(opt != 4);
}

void main()
{
int opt;
Harvest male;
Harvest female(male);
//female.status(female);
do
{

clear();
menu();
do
{
cout << "Choose: ";
cin >> opt;
cin.sync();
cin.clear();
}while(opt < 1 || opt > 3);

switch(opt)
{
case 1:choose(male);
break;
case 2:choose(female);
break;
case 3:
clear();
cout << endl << endl << " Thank you and have a nice day.. ^^" << endl;
cin.get();
break;
}

}while(opt != 3);

}