Kamis, 16 Mei 2019

Review film "John Wick Chapter 3 ; Parabellum"







Menurut saya, sejauh ini 'John Wick : Parabellum' adalah film aksi terbaik tahun ini. Tidak percaya? Tonton saja. Dan bersiaplah untuk terpukau melihat Keanu Reeves dalam setelan hitam, pisau, senjata dan anjing kesayangannya. Sebelum jauh membahas film ini, saya mau apresiasi aktor yayan ruhiyan dalam film ini, walaupun scene nya singkat, tapi keren bisa 'go internasional'. Dan juga doi ngomong pake bahasa indo, bahkan john wick nya juga. Rasa aneh segaligus bangga ketika sang baba yega ngomong "sampai jumpa".

Untuk film nya sendiri,  Tidak ada aksi yang sekadar lewat. Semua 'fight scene' yang ada: pertarungan satu lawan satu, lempar pisau, baku tembak, adu jotos, permainan pedang, silat, hingga pacu kuda vs. sepeda motor — disajikan cukup lama oleh Chad Stahelski (koordinator pemeran pengganti yang kini menjadi salah satu sutradara laga paling menjanjikan di Hollywood) sehingga kita para penonton bisa menikmati, ikut terbawa emosi dan keseruan, alih-alih hanya menonton belaka. Dikoreografikan secara menawan, “Parabellum” adalah film aksi terbaik yang pernah dirakit. Stahelski paham betul merangkai tiap adegan pertarungan dan perkelahian dengan apik bersama sinematografi yang cantik dan musik yang menderu-deru. Andai semua sutradara film aksi bisa sejalan dengan visi Stahelski, maka kita akan mendapatkan banyak film aksi berkualitas. Bukan setumpuk film dengan “dar-der-dor” atau “bak-bik-buk” yang diisi dengan repetisi menjemukan dan kilasan adegan perseteruan kacau dan menyakitkan mata di layar bioskop selama ini. Stahelski dan tim penulis naskahnya juga paham jika sebuah film bagus harus diimbangi dengan narasi yang bagus pula. Mengedepankan laga, mereka tetap memertahakan esensi “Parabellum” sebagai sebuah sekuel yang sukses meneruskan jalan cerita dua film sebelumnya sembari memperlebar mitologi Wickverse. Percayalah, film ini wajib (dan akan) ada sekuelnya. Inti dari seri film John Wick memang adalah aksinya, namun jiwa dari semua filmnya adalah karakter John Wick itu sendiri. Beberapa aktor dilahirkan untuk menjadi karakternya seperti Jhonny Depp sebagai Jack Sparrow, Hugh Jackman sebagai Wolverine, atau Robert Downey Jr. sebagai Tony Stark, Dan Keanu Reeves sebagai John Wick tentunya bisa disejajarkan.

Untuk plot ceritanya terbilang cukup oke. Bahkan langsung diawali dengan scene dengan tensi tinggi dimana john wick mencoba melarikan diri dan 'mengejar waktu'. Melarikan diri dari apa? Nah, sebaiknya nonton 'prequel'nya dulu biar lebih oke. Karena bakalan bingung kalo ga ngikutin 2 film sebelumnya.
'Main story' dari plot nya adalah john yang ingin bernegosiasi dengan 'high table' karena sudah melanggar aturan, tapi john sendiri tidak tahu lokasi keberadaan high table sendiri, jadi dia ke tempat teman lamanya sofia yang diperankan oleh 'academy award winner', Halle berry. Halle berry emang tampil sangat mengesankan disini. Walaupun hanya sebentar, namun penampilannya sangat menjanjikan, terlebih untuk aktris kelas A seperti doi, dan juga fight scene nya yang melibatkan anjing. Saya sampe googling dan cek YouTube, ternyata doi training sampe berbulan-bulan biar dapat koneksi dengan anjingnya. Sama sih seperti Keanu, doi juga latihan fisik dan senjatanya gila-gilaan. Ga heran pas dilayar lebar kita tinggal 'santap' aja nih film.

Diakhir film kita juga disajikan 'twist' yang cukup bikin kita mikir-mikir "duh si kampret ini ternyata ga setia kawan". Ketika kita mikir bakalan 'Happy ending' setelah semua yang telah dilalui john, ternyata temannya sendiri mempermainkannya. Yap, salah satu teman baik john mengambil langkah yang bisa kita bilang 'pintu untuk john wick 4'.
Overall : 8.5/10

Tidak ada komentar: